Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang berdasarkan suatu pernyataan (fakta) dasar yang bersifat umum serta menyimpulkan pengetahuan baru yang bersifat khusus.
Didalam penalaran deduktif terdapat empat macam silogisme, yaitu :
a. Silogisme Kategorial
b. Silogisme Hipotesis
c. Silogisme Alternatif
d. Silogisme Entimen
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme ini disusun dalam dua proporsi (pernyataan) atau lebih dan sebuah konklusi (kesimpulan).
a. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.
Contoh Silogisme kategorial :
Semua kendaraan membutuhkan bensin. (Premis Mayor)
Motor adalah kendaraan (Premis minor).
Motor membutuhkan bensin (Konklusi)
b. Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi kategorik. Ada empat macam tipe silogisme hipotetik:
• Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
Jika tina sakit, saya tidak masuk sekolah.(mayor)
tina sakit.(minor)
∴ tina tidak masuk sekolah (konklusi).
• Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
Jika panas, ibu tidak ke pasar (mayor).
Ibu tidak ke pasar (minor).
∴ Matahari telah terbenam (konklusi)
• Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Jika politik dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
Politik tidak dilaksanakan dengan paksa.
∴ Kegelisahan tidak akan timbul.
• Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
Jika saya tidak membayar uang SPP, pihak sekolah akan memanggil orang tua saya..
Pihak sekolah tidak memanggil orang tua saya.
∴ Saya membayar uang SPP.
c. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu
alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Nenek umi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek umi berada di Bandung.
∴ Jadi, Nenek umi tidak berada di Bogor.
d. Silogis Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun
lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
• lia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
• Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
B.Kasus
Bank adalah lembaga intermediary yang mengintermediasi antara defisit unit (yang memerlukan dana) dan surplus unit (yang kelebihan dana). Begitu juga dengan bank syariah pada umumnya, ia sama fungsinya seperti bank konvensional dalam memainkan perannya untuk menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan ke pihak yang memerlukan uang untuk keperluan bisnis ataupun konsumtif. Bedanya di bank syariah segala transaksi yang dijalankan harus sesuai dengan prinsip dan nilai syariah yang berlaku yang telah ditetapkan Allah didalam Al-Quran, Al-Sunnah dan dalil-dalil lainnya. Sebagai lembaga intermediasi, pengelolaan likuiditas didalam manajemen perbankan konvensional dan perbankan syariah sangatlah urgent sekali. Dimana jikalau hal ini tidak dikelola dengan baik, maka bisa terjadi mismatch antara surplus unit dan defisit unit. Maka dari itu harus ada departemen khusus yang mengatur keluar masuknya dana sehingga tidak terjadi mismatch diantara kedua unit ini. Seagaimana kita ketahui, bisnis utama bank ini adalah bisnis kepercayaan, dimana ketika tidak ada lagi kepercayaan dari nasabah, maka tamat sudahlah riwayat bank tersebut. Seperti yang terjadi pada krisis keuangan Asia pada tahun 1997-1998, dimana para nasabah rush dan antri untuk mengambil uangnya di bank karena muncul isu dimana bank tidak mampu lagi membayar kembali uang nasabahnya. Untung Bank Indonesia sebagai the lender of the last resort mengambil perannya dan mengumumkan ke seluruh lapisan masyarakat bahwasanya dana mereka yang mereka letakkan di bank akan dijamin oleh Bank Indonesia dan bisa diambil kapanpun. Ketika hal ini didengar dan diketahui oleh nasabah, maka kejadian antri dan berdesak-desakkan untuk mengambil uang di bank menurun bahkan kembali normal seperti sedia kala.
C.Argumen
Paragraf diatas menggunakan penalaran deduktif. Hal itu bisa kita lihat karena gagasan pokok paragraf tersebut berada di awal kalimat. Berikut kalimat yang menjadi gagasan pokok pada paragraph tersebut :
Bank adalah lembaga intermediary yang mengintermediasi antara deficit unit (yang memerlukan dana) dan surplus unit (yang kelebihan dana)
Begitu juga dengan bank hidayah pada umumnya, ia sama fungsinya seperti bank konvensional dalam memainkan perannya untuk menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan ke pihak yang memerlukan uang untuk keperluan bisnis ataupun konsumtif.
∴ Bank hidayah dan Bank konvensional adalah adalah lembaga intermediary yang mengintermediasi antara deficit unit (yang memerlukan dana) dan surplus unit (yang kelebihan dana)
Penalaran deduktif tersebut menggunakan silogisme kategorial. Hal tersebut bisa kita lihat dari ciri-ciri silogisme kategorial yaitu :
(p ~ q) & (q~r) = r~ q
Keterangan :
p : kalimat pertama
q : kalimat kedua
r : konklusi (kesimpulan)
Penalaran deduktif dapat kita temukan disemua tulisan karena penulis lebih dominan menggunakan penalaran deduktif daripada penalran induktif. Membuat penalran deduktif relativ mudah karena kalimat umumnya ditulis di awal paragraf setelah itu kalimat khusus. Kalimat umum merupakan inti dari suatu paragraf, sedangkan kalimat khusus berfungsi sebagai penjelas dari kalimat umum.
Sumber :
http://yuumenulis.blogspot.com/2012/03/penalaran-deduktif.html
http://www.scribd.com/doc/32083714/Buku-Referensi-Metodologi-Penelitian-METODOLOGI-PENELITIAN-PADA-BIDANG-ILMU-KOMPUTER-DAN-TEKNOLOGI-INFORMASI
http://4rumslalu.blogspot.com/2011/12/penalaran-deduktif-matkulbahasa.html
Majalah Ekonomi Syariah Vol.10 No.8|2011M/1432H
http://broken-nose.blogspot.com/2013/03/softskill-minggu-ke-2-bahasa-indonesia-2.html
0 komentar:
Posting Komentar