Pacar Yang Baik
Seringkali orang bertanya pada dirinya “apakah aku memiliki pacar yang baik?” atau “apakah aku ini pacar yang baik?” Kesimpulan sederhana ketika anda memakai pertanyaan pertama adalah anda meragukan pacar anda, jikalau memakai yang kedua anda sudah berlaku sangat baik terhadap diri anda dan pasangan anda. Anda sudah berani untuk mengintrospeksi diri, anda berlaku rendah hati, dan hal ini sangat diharapkan dalam membina hubungan sepasang kekasih. Dengan kata lain dalam hal ini anda adalah pacar yang baik ketika memakai pertanyaan kedua. Namun tidak sampai di situ pencarian makna sebagai pacar yang baik, melainkan masih banyak sisi yang harus ditelaah dan diperdalam. Ada beberapa hal penting yang dapat dijadikan pertanyaan yaitu:1. Kejujuran: apakah anda berlaku jujur untuk kepentingan anda sendiri atau kepentingan kekasih anda? Misalnya seringkali kita, tapi tidak selalu, ketika melihat wanita cantik atau pria tampan merasa ada yang wah melebihi sesuatu yang terdapat pada pasangan kita. Dalam hal ini seseorang pasti ingin menceritakan kepada seseorang kekagumannya terhadap sesuatu. Apabila anda seorang pria mungkin akan timbul keinginan untuk mengatakan “wah wanita itu cantik sekali” kepada pasangan anda, tapi di sini juga terdapat kebingungan apakah nantinya kata-kata anda akan menyakiti pasangan anda atau tidak. Kalau saya tidak jujur saya berkhianat tapi kalau jujur mungkin saya akan menyakiti hatinya. Ada yang harus diperhatikan di sini yaitu bahwa anda tidak menyukai sebegitu besar seseorang yang barusan lewat dibandingkan pacar anda. Oleh karenanya bumbui atau kemaslah kejujuran anda dengan kata-kata manis terlebih dahulu apabila ingin mengatakan hal yang sebenarnya. Misalnya dalam pembicaraan coba selipkan “sayang, kamu manis sekali, oh iya, menurutmu wanita yang seperti itu cantik ga? Atau gayanya keren ga?” setelah dia menjawab barulah utarakan apa yang anda ingin sampaikan namun tetap dengan gaya yang baik “oh kalau menurutku dia cantik, bersih, gayanya juga keren, tapi satu kurangnya, yaitu dia tidak bisa mengambil hatiku seperti dirimu.” Nah kalau seperti ini besar kemungkinan pasangan anda tidak jadi marah melainkan makin suka kepada anda.
2. Keuangan: dalam menjalin suatu hubungan sulit rasanya kalau tidak mengeluarkan uang untuk hal-hal tertentu seperti makan siang, nonton, atau ke tempat rekreasi yang jauh dan romantis. Di lain pihak kadang kita terbentur dengan keadaan dompet kita dan banyak orang yang mengalami hal seperti ini. Sebagai pacar yang baik tentunya kita ingin membagiakan pasangan kita tapi caranya tidak usah memaksakan diri. Caranya cukup mudah tapi sulit bagi orang yang gengsi yaitu tinggal katakan saja kepada pacar anda bahwa anda tidak memiliki uang untuk pergi ke sana ke mari seperti biasanya, mintalah maaf kepadanya seperti “maaf sayang kita ga bisa jalan seperti biasanya, keuanganku lagi tiris banget, tapi aku janji kalau uangku udah banyak lagi pasti kita jalan-jalan lagi,” dengan menatap matanya. Hal ini lebih direkomendasikan dilakukan secara inisiatif, maksudnya tanpa ditanya pacar anda mampu mengutarakannya. Dengan menatap matanya dan mendengar tanggapan darinya anda bisa mengidentifikasikan apakah pacar anda adalah pacar yang baik atau bukan. Kalau dia jawab “aku kan ga matre,” jawab saja “memang kamu ga matre kok, aku hanya ingin kamu tahu tentang aku dan ga ada yang aku tutup-tutupi untuk kamu.” Begitulah kira-kira.
Uraian di atas mungkin bisa sedikit menyadarkan kita terhadap apa sesungguhnya hal “itu” tentunya dalam pacaran, kalau tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu hubungan dalam pernikahan atau kehidupan keluarga saya belum bisa memberikan advice karena saya juga belum punya pengalaman atas hal itu. Memang benar tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi, tapi saya rasa pengalaman kita mungkin tidak akan jauh berbeda karena kita selalu terbelit dengan masalah kejujuran dan keuangan.
sumber : http://emiers.wordpress.com/2008/08/14/pacar-yang-baik/
0 komentar:
Posting Komentar