Jelaskan mengenai proses organisasi (Proses mempengaruhi dan proses pengambilan keputusan)
- Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara
berbagai subsistem dalam organisasi. Kompetensi komunikasi yang baik
antar karyawan akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang
diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi menjadi semakin
baik dan sebaliknya.
Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik
korelasional untuk melukiskan secara sistematis, faktual, dan cermat dan
berusaha memberikan gambaran tentang apa saja yang ada hubungannya
dengan penelitian kemudian menganalisanya untuk menemukan pemecahan
masalah yang dihadapi. Saran yang diajukan penulis yaitu perlu dilakukan
perlu dimaksimalkan kegiatan-kegiatan yang melibatkan semua karyawan
seperti acara arisan darma wanita karyawan dan koperasi, ditingkatkan
pembinaan dan pelatihan pada karyawana, serta membuat program kerja yang
melibatkan keaktifan dari semua fungsi unit kerja.
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling
berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar
pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya.
Dalam kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam
suatu wadah baik formal maupun informal.
Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang
kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan
jumlah interaksi yang berlaku. Proses dalam organisasi adalah salah satu
faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Salah satu
proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun adalah proses
komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan,
dan pengalaman. Mengingat perannya yang penting dalam menunjang
kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan
untuk mengelola komunikasi dalam organisasi. Proses komunikasi yang
begitu dinamik dapat menimbulkan berbagai masalah yang mempengaruhi
pencapaian sebuah organisasi terutama dengan timbulnya salah faham dan
konflik
Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para
pegawai tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka
mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja
jika sedang berada di bawah standar.
Aktivitas komunikasi di perkantoran senantiasa disertai dengan tujuan
yang ingin dicapai. sesama dalam kelompok dan masyarakat. Budaya
komunikasi dalam konteks komunikasi organisasi harus dilihat dari
berbagai sisi. Sisi pertama adalah komunikasiantara atasan kepada
bawahan. Sisi kedua antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain.
Sisi ketiga adalah antara pegawai kepada atasan. Masing-masing
komunikasi tersebut mempunyai polanya masing-masing.
Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau
komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan
adanya kerja samayang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik
cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi.
Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai
subsistem dalam organisasi. Menurut Kohler ada dua model komunikasi
dalam rangka meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perkantoran ini.
Pertama, komunikasi koordinatif, yaitu proses komunikasi yang berfungsi
untuk menyatukan bagian-bagian (subsistem) perkantoran. Kedua,
komunikasi interaktif, ialah proses pertukaran informasi yang berjalan
secara berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang dipakai
sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub sistem dalam perkantoran,
maupun antara perkantoran dengan mitra kerja. Frekuensi dan intensitas
komunikasi yang dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu
proses komunikasi tersebut.
Dalam hal komunikasi yang terjadi antar pegawai, kompetensi komunikasi
yang baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya,
sehingga tingkat kinerja suatu organisasi menjadi semakin baik. Dan
sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang buruk akibat tidak
terjalinnya hubungan yang baik, sikap yang otoriter atau acuh, perbedaan
pendapat atau konflik yang berkepanjangan, dan sebagainya, dapat
berdampak pada hasil kerja yang tidak maksimal.
Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja
sumber daya manusia secara keseluruhan dan memberikan feed back yang
tepat terhadap perubahan perilaku, yang direkflesikan dalam kenaikan
produktifitas.
Dsalah satu organisasi formal di lingkungan aparatur pemerintah yang
memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan.
Program-program kerja yang dirancang bertujuan untuk menmpromosikan dan
melindungi bidang kepariwisataan yang merupakan aset negara yang sangat
penting sehingga sangat diharapkan kinerja yang optimal yang dapat
diwujudkan melalui peranan komunikasi yang efektif supaya dapat memenuhi
peran dan fungsinya sebagai aparat pemerintah yang mengabdikan dirinya
pada bangsa dan negara ini.
Melihat pengaruh yang sangat penting antara proses komunikasi yang
terjadi dalam suatu organisasi khususnya komunikasi interpersonal antar
pegawai dengan tingkat kinerja pegawai maka penulis tertarik mengambil
judul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Sumber : http://tiar-note.blogspot.com/2011/03/proses-mempengaruhi-dan-proses.html
http://www.broken-nose.blogspot.com/2012/01/softskill-minggu-ke-4-teori-organisasi.html
0 komentar:
Posting Komentar